Cacat Top Roll dan Ketidakrataan Sliver Roving pada Mesin Simplex Toyoda FL16

Isi Artikel Utama

Hamdan S. Bintang

Abstrak

Departemen Spinning memproduksi benang cotton, rayon dan spandex. Alur proses pembuatan benang ini meliputi material kapas masuk kedalam mesin Blowing, kemudian disuapkan ke mesin Carding melalui chut feed, kemudian terjadi peregangan di mesin Drawing, kemudian disuapkan ke dalam mesin Simplex, dan Ring Spinning, kemudian digulung di mesin Winding dan terakhir pengepakan (packing). Untuk menghasilkan benang kualitas baik maka perlu perencanaan produksi, pengendalian produksi, pengendalian mutu serta perawatan mesin, masalah yang terjadi di proses Simplex, salah satunya adalah pengaruh kualitas roving yang disebabkan karena adanya cacat top roll (pada proses dafting). Berdasarkan uji coba (trial) yang dilakukan pada praktek kerja lapangan dapat dilihat pada mesin Simplex Toyoda FL 16 . Hal ini dapat terjadi dikarenakan beberapa faktor diantaranya top roll terkena pisau pengait dan terjadi lapping pada bagian bottom roll sehingga menyebabkan top roll menjadi panas dan terbakar, dan hal tersebut pernah terjadi pada proses roving rayon. Untuk penyelesaian masalah tersebut atasan langsung meminta penggantian top roll yang baru, dengan cara melepas rubber cots atau langsung membuang top roll tersebut. Karena di PT KS kualitas adalah yang paling utama, dan tidak mau mengambil resiko akan keburukan kualitas.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Bintang, H. S. (2018). Cacat Top Roll dan Ketidakrataan Sliver Roving pada Mesin Simplex Toyoda FL16. Jurnal Tekstil, 1(1). Diambil dari https://jute.ak-tekstilsolo.ac.id/index.php/jurnal/article/view/78
Bagian
##section.default.title##