Perhitungan dan Analisis Nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) sebagai Upaya Meningkatkan Produktivitas Mesin AJL Toyota JAT810
Main Article Content
Abstract
Divisi Weaving PT X pada Bulan Desember 2021 memproduksi kain grey sepanjang 1.952.612,09 meter dengan efisiensi 70,65% dan total grade D (aval) sebanyak 3,73%. Hasil yang dicapai belum memenuhi target dengan panjang 2.150.000 meter, efisiensi lebih dari 75%, dan grade D kurang dari 2%. Oleh karena itu, dilakukan penelitian dengan fokus perhitungan nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan analisis Six Big Losses pada periode bulan Maret 2022 sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas mesin AJL Toyota JAT810. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai availability sebesar 91,88%, performance efficiency sebesar 78,27%, dan rate of quality product sebesar 99,06%. Rata-rata nilai OEE sebesar 72,07% dan berada di bawah nilai standar (>85%). Nilai dari six big losses yaitu breakdown losses sebesar 8,81%, setup and adjustment losses sebesar 8,18%, idling and minor stoppage losses sebesar 56,95%, reduced speed sebesar 24,59%, process defect sebesar 1,43%, dan reduced yield sebesar 0,04%. Berdasarkan analisis diagram fishbone, tidak tercapainya nilai standar OEE (>85%) disebabkan oleh faktor mesin, metode, manusia, lingkungan, dan material. Usulan untuk mengatasi permasalahan tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas mesin yaitu memprediksi lifetime spare part dalam penyusunan jadwal pemesanan dan kontrol persediaan spare part, meningkatkan skill kerja operator dengan memberikan pelatihan, pengendalian terhadap stok beam, pengendalian kualitas benang lusi dan pakan, serta pengontrolan terhadap temperatur dan RH.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright (c)
References
Ambara, A. A., Marlyana, N., & Syakhroni, A. (2020). Analisa Efektivitas Mesin Tenun Produksi C1037 Menggunakan Pengukuran Overall Equipment Effectiveness (OEE) (Studi Kasus: PT. APAC Inti Corpora). Prosiding Konstelasi Ilmiah Mahasiswa Unissula (KIMU) Klaster Engineering.
Kurniawati, G., Putri, H., Astuti, R. D., & Suhardi, B. (2017). Perhitungan Tingkat Efektivitas Mesin Tsudakoma dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) (Studi kasus PT. XYZ). Semin. Nas. Tek. Ind. Univ. Gadjah Mada, 50-59.
Nazir, Moh. (1983). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Oktaria, S. (2011). Perhitungan dan analisa nilai overall Equipment Effectiveness (OEE) pada proses awal pengolahan kelapa sawit (Studi Kasus: PT. X). Teknik Industri, Desember.
Saipudin, S. (2019). Analisis Perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE) Untuk Peningkatkan Nilai Efektivitas Mesin Oven Line 7 Pada PT. UPA (Doctoral dissertation, Universitas Mercu Buana Jakarta).
Seiichi, N. (1988). Introduction to TPM: total productive maintenance. Productivity Press.
Tifani, R. M., Sugiyono, A., & Fatmawati, W. (2020). Analisa Efektifitas Mesin Air Jet Loom (AJL) Guna Mengurangi Breakdown dengan Metode Overall Equipment Effectivenees (OEE) dan Six Big Losess Di PT. Primatexco Indonesia. Prosiding Konstelasi Ilmiah Mahasiswa Unissula (KIMU) Klaster Engineering.
Triyanto. (2019). Perhitungan dan Analisis Nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) pada Mesin Punching di PT Umeda Factory Indonesia. Bekasi: Universitas Pelita Bangsa.
Yusra, A. F., Budiasih, E., & Pamoso, A. (2018). Analisis Performance Mesin Weaving Pada Pt Abc Menggunakan Metode Reliability Availability Maintainability (RAM) Dan Overall Equipment Effectiveness (OEE). eProceedings of Engineering, 5(2).
Zahirah, V. Z., Alhilman, J., & Athari, N. (2017). Analisis Penentuan Kebijakan Maintenance Pada Mesin Tenun 251 Dengan Menggunakan Metode Life Cycle Cost (lcc) Dan Overall Equipment Effectiveness (oee)(studi Kasus: Pt Buana Intan Gemilang). eProceedings of Engineering, 4(2).