Teori World System dan Pemenuhan Tenaga Kerja Kompeten
Main Article Content
Abstract
Artikel ini berjudul “Teori World System dan Pemenuhan Tenaga Kerja Kompeten”. Dengan menggunakan studi pustaka, penulis mencoba untuk mendeskripsikan bagaimana peran komunikasi dalam pembangunan berkaitan dengan arah perubahan, dimana teori-teori komunikasi dan pembangunan erat sekali hubungannya. Teori pembangunan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Teori ini membagi dunia secara geografis menjadi tiga kelompok, yaitu 1) Kategori Inti (Kelompok Pusat), 2) Semi Periperi (Kelompok Antara) 3) Periperi (Kelompok Pinggiran). Indonesia pada awalnya masuk ke dalam kelompok Periperi tetapi dalam beberapa dekade belakangan ini Indonesia sudah masuk ke dalam Semi Periperi disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi berbasis pada ekspor industri, ekspor minyak, dan statusnya sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia. Penekanan pada teori ini adalah, negara-negara di dunia bisa naik dan juga bisa turun kelas. Salah satu komponen penggerak ekonomi yang paling berpengaruh pada suatu negara adalah tenaga kerja. Pasar bebas yang diterapkan menuntut setiap negara di Asean berlomba-lomba dalam bidang perdagangan maupun tenaga kerja. Terkait dengan Tenaga Kerja Asing yang akan bekerja di Indonesia, terutama setelah dimulainya MEA, persaingan dalam dunia kerja sungguh terasa. Banyak orang asing berdatangan ke Indonesia untuk mencari pekerjaan. Tenaga kerja harus diberi informasi (melalui media personal dan non personal), dimotivasi oleh penyuluh (agen pembaharu) untuk dapat menerima ide, pengetahuan dan teknologi baru sehingga berani memutuskan masa depannya. Dalam melaksanakan berbagai program dan kebijakan pembangunan dibidang ketenagakerjaan, pemerintah perlu mengoptimalkan peran komunikasi antar berbagai pihak (pemerintah, sektor industri, lembaga pendidikan kompetensi, media massa dan masyarakat secara luas) agar tercipta suatu sinergisme dan keselarasan melalui pendekatan teori komunikasi konvergensi.
This article is entitled “The Theory of the World System and the Fulfillment of a Competent Workforce”. By using literature study, the author tries to describe how the role of communication in development is related to the direction of change, where communication and development theories are closely related. The theory of development has developed very rapidly. This theory divides the world geographically into three groups, namely 1) Core Category (Central Group), 2) Semi Peripheral (Intermediate Group) 3) Periphery (peripheral group). Indonesia was originally included in the Periphery group but in recent decades Indonesia has entered the Semi Periperi group due to economic growth based on industrial exports, oil exports, and its status as the fourth most populous country in the world. The emphasis on this theory is, countries in the world can go up and down class. One of the most influential components of the economy in a country is labor. The applied free market requires every ASEAN country to compete in the fields of trade and labor. Regarding foreign workers who will work in Indonesia, especially after the start of the MEA, competition in the world of work is really felt. Many foreigners come to Indonesia in search of work. The workforce must be informed (through personal and non-personal media), motivated by extension agents (renewal agents) to be able to accept new ideas, knowledge and technology so that they dare to decide their future. In implementing various development programs and policies in the field of manpower, the government needs to optimize the role of communication between various parties (government, industrial sector, competency education institutions, mass media and society at large) in order to create a synergy and harmony through a convergence communication theory approach.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright (c)