Failure Mode Effect and Analysis pada Proses Pemintalan Kasus Kajian: Ketidakrataan Benang

Main Article Content

Rita Istikowati

Abstract

Pengendalian kualitas merupakan salah satu hal yang penting untuk mempertahankan reputasi perusahaandi mata konsumen. Sebagai sebuah perusahaan pemintalan benang maka perusahaan tempat pemngambilan data selalu memperhatikan catat pada benanng Salah cacat produk benang yang terjadi pada perusahaan yang masih cukup tinggi adalah ketidakrataan benang. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan terhadap penyebab cacat produk tersebut. Dengan adanya pengendalian kualitas secara baik dan benar, maka akan diperoleh produk yang dapat memenuhi keinginan konsumen. Salah satu tool yang digunakan untuk membantu pengendalian kualitas adalah menggunakan metode Failure Modes and Effects Analysis (FMEA). Penggunaan FMEA mampu mengidentifikasi resiko kegagalan yang terjadi selama proses pemintalan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa moda kegagalan yang menyebabkan cacat produk dengan menggunakan metode FMEA, mendapatkan resiko kegagalan proses produksi terbesar dalam nilai RPN (Risk Priority Number), memberikan usulan perbaikan untuk produksi selanjutnya. Berdasarkan pengolahan dengan metode FMEA dapat mengidentifikasi moda kegagalan yang terjadi pada proses pemintalan. Dari hasil pegamatan penyebab ketidakrataan benang disebabkan oleh front bottom roll mesin ring spinning

Article Details

How to Cite
Istikowati, R. (2018). Failure Mode Effect and Analysis pada Proses Pemintalan Kasus Kajian: Ketidakrataan Benang. Jurnal Tekstil: Jurnal Keilmuan Dan Aplikasi Bidang Tekstil Dan Manajemen Industri, 1(1). Retrieved from https://jute.ak-tekstilsolo.ac.id/index.php/jurnal/article/view/77
Section
Articles