Efisiensi pada Mesin Shuttle 75” SGA Tipe 1515 melalui Perbaikan Teropong Tidak Oper

Main Article Content

Amar Amar
Valentina Sri Pertiwi Rumiyati
Bintan Oktaviani
Rina Aprilia Puji Astutik

Abstract

Penyebab dominan dari mesin tenun yang sering berhenti antara lain terjadinya kerusakan mesin, salah satu kerusakan pada bagian change berupa teropong yang tidak oper. Penelitian ini menggunakan metode observasi, dokumentasi dan wawancara. Hasil analisis ditemukan tiga faktor yang mempengaruhi teropong tidak oper yaitu, faktor manusia, faktor mesin, dan faktor metode. Faktor manusia disebabkan oleh mekanik kurang teliti dalam melakukan perbaikan yang menyebabkan mesin mengalami kerusakan berulang. Faktor mesin disebabkan oleh jarak cross spindle dengan cross spindle hook yang tidak sesuai akibat adanya getaran mesin.  Faktor metode disebabkan oleh penyetelan weft feeler yang kurang tepat sehingga mengakibatkan feeler tidak bisa mendeteksi benang. Cara mengatasi faktor yang menyebabkan teropong tidak oper adalah melakukan penyetelan ulang terhadap weft feeler dengan jarak antara feeler dan palet 1,5 mm, melakukan penyetelan ulang terhadap cross spindle dengan cross spindle hook dengan jarak 0,8 mm, serta melakukan pengarahan terhadap mekanik supaya lebih meningkatkan ketelitian ketika melakukan perbaikan atau pengecekan mesin. Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa jumlah teropong yang tidak oper pada salah satu mesin shuttle sebanyak 29 kali selama 7 jam dan rata-rata efisiensi selama tiga shift atau sebesar 65%. Setelah dilakukan penanganan dan perbaikan, jumlah teropong yang tidak oper mengalami penurunan sebesar 79,31 % dengan jumlah 6 kali selama 7 jam, sedangkan efisiensi mesin mengalami kenaikan sebesar 13,33% dengan rata-rata efisiensi selama tiga shift yaitu 75%.

Article Details

How to Cite
Amar, A., Rumiyati, V. S. P., Oktaviani, B., & Astutik, R. A. P. (2023). Efisiensi pada Mesin Shuttle 75” SGA Tipe 1515 melalui Perbaikan Teropong Tidak Oper. Jurnal Tekstil: Jurnal Keilmuan Dan Aplikasi Bidang Tekstil Dan Manajemen Industri, 6(1), 15–22. https://doi.org/10.59432/jute.v6i1.56
Section
Articles

References

Kevin, K., Hendryli, J., & Herwindiati, D. E. (2019). Klasifikasi kain tenun berdasarkan tekstur & warna dengan metode K-NN. Computatio: Journal of Computer Science and Information Systems, 3(2), 85-95.

Mahfud, E. M. (2017). Perancangan Sistem Pemeliharaan Pada Mesin Tenun Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)(Studi Kasus: PT. Kesono Indonesia).

Moeliono, M., Guswandhi, F., Fahruroji, R., & Siregar, Y. (2015). Pengembangan Ragam Desain Struktur Pada Kain Sandang Tradisional Dengan Menggunakan Mesin Tenun Jacquard Elektronik. Arena Tekstil, 30(1).

Khusniatul K.H. (2021). Penanganan Shuttle Misschange pada Mesin Shuttle Tipe RRC GA615 D75" untuk Meningkatkan Efisiensi Produksi. Laporan Praktik Kerja Lapangan AK-Tekstil Solo

Purnamasari, N. & Giarto (2022). Kajian Dua Sisir Tenun berprofil Pada Mesin Tenun Air Jet Toyoda Tipe JAT 810. Texere: Majalah Sains dan Teknologi Tekstil 20(1), 45-51.

Riyadi, A. (2020). Penyetelan Shuttle Change untuk meningkatkan Effisiensi pada Mesin Shuttle GA615 56". Laporan Praktik Kerja Lapangan AK-Tekstil Solo

Taufikrohman, M. (2019). Penyetelan Cop Change untuk meningkatkan Effisiensi pada Mesin Shuttle Toyoda GH-08. Laporan Praktik Kerja Lapangan AK-Tekstil Solo