Serat Kulit Batang Gnetum Gnemon L. (Melinjo) sebagai Material Mebel Ramah Lingkungan

Main Article Content

Retno Widiastuti
Arif Perdana

Abstract

Perkembangan teknologi dan inovasi produk serat alam non tekstil (SANT) dari hasil hutan bukan kayu (HHBK)  beberapa tahun terakhir meningkat sangat pesat dan cepat. Penggunaan SANT sebagai bahan kerajinan selain akan menjadikan produk lebih eksotis diharapkan akan mampu memberikan dampak pada penurunan penggunaan kayu yang keberadaannya semakin terbatas. Dengan demikian penggunaan SANT untuk bahan kerajinan menjadikan komoditi ini menyumbang menurunkan carbon trade yang telah menjadi issue dunia. Kulit batang melinjo misalnya, sampai saat ini belum digunakan sebagai bahan yang memiliki nilai komersial, padahal jenis serat ini telah digunakan secara tradisional pada masyarakat  pedalaman misalnya noken (Irian), tali busur (Nias, Nusa Tenggara Barat), dan tali laso (Banten). Hasil uji menunjukkan bahwa serat kulit batang melinjo (bago) memiliki kekuatan serat yang cukup baik untuk dijadikan bahan kerajinan. Teknologi pengolahan sederhana yang berhasil ditemukan oleh peneliti memungkinkan temuan ini untuk diaplikasikan di IKM. Hasil dari penelitian ini diharapkan akan menjadi rujukan para perajin untuk memanfaatkan lebih luas lagi. Adapun hasil uji menunjukkan bahwa bago yang tidak dilakukan perlakuan menunjukkan kekuatan serat yang paling tinggi, diikuti dengan rendaman. Uji kekuatan tarik dan mulur kulit batang melinjo dibandingkan dengan serat lain yang telah menjadi komoditas ekspor seperti agel dan pandan relatif tidak berbeda jauh. Hal ini berarti serat batang melinjo (bago) mampu dan berpotensi sebagai bahan baku kerajinan. Penggunaan serat untuk kerajinan ini diharapkan akan mengurangi penggunaan kayu tropis yang semakin mahal dan langka di pasaran.

Article Details

How to Cite
Widiastuti, R., & Perdana, A. (2024). Serat Kulit Batang Gnetum Gnemon L. (Melinjo) sebagai Material Mebel Ramah Lingkungan. Jurnal Tekstil: Jurnal Keilmuan Dan Aplikasi Bidang Tekstil Dan Manajemen Industri, 7(1), 19–26. https://doi.org/10.59432/jute.v7i1.93
Section
Articles

References

AMKRI, (2016). AMKRI Dorong Mebel dan Kerajinan Kembangkan Inovasi. Harian Jogya. Minggu, 16 Februari 2016.

Badan Standardisasi Nasional. (1989). Cara Uji Kekuatan Tarik dan Mulur Serat Batang Perbendel (SNI 08-1112-1989). Jakarta.

Chandrabakty, S. (2009). Pengaruh perlakuan permukaan serat batang melinjo (Gnetum gnemon) terhadap wettability dan kemampuan rekat dengan matrik epoxy resin (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).

Heyne, K. (1987). Tumbuhan berguna indonesia. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Departemen Kehutanan, 2, 1188-1189.

Kementerian Perindustrian, 2023. Sambutan Menteri Perindustrian pada Rapat Kerja Kementerian Perindustrian 2023. Jakarta

Manner, H. I., & Elevitch, C. R. (2006). Gnetum gnemon (gnetum). Species profiles for Pacific Island agroforestry, 2, 1-9.

Marsyahyo, E., Suryanto, H., & Santhiarsa, I. G. N. (2013). Review on Engineering Green-Materials and Applications from Tropical Plants Sources for Sustainable Future in Indonesia. In Malang, Presented for the 4 th International Conference GT-2013 UIN Maliki Malang.

Mohanty, A. K., Misra, M. A., & Hinrichsen, G. I. (2000). Biofibres, biodegradable polymers and biocomposites: An overview. Macromolecular materials and Engineering, 276(1), 1-24.

Rini, D. S. (1999). Analisis Kandungan logam Berat Tembaga (Cu) dan Kadmium (Cd) dalam Pohon Api-api (Avicennia marina) di Perairan Estuari Pantai Timur Surabaya (Doctoral dissertation, Airlangga University).

Tomlinson, P. B., & Fisher, J. B. (2005). Development of nonlignified fibers in leaves of Gnetum gnemon (Gnetales). American Journal of Botany, 92(3), 383-389.

Widiastuti, R., Damayanti, F., & Wijaya, S. A. (2023). Nilai MOE dan MOR Batang Sawit setelah Pemberian Anti Jamur Taradot dan Pengeringan menggunakan Kiln Drying. In Prosiding Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik (Vol. 5, No. 1, pp. 03-1).

Widiastuti, R. (2012). Mendedah Industri Kerajinan Berbasis Serat Alam Non Tekstil Di Daerah Istimewa Yogyakarta (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).