Analisis Perbandingan Kekuatan Mekanis Benang Cotton Carded Compact dan Combed Compact dengan Ne 24 dan 30
Main Article Content
Abstract
Industri tekstil Indonesia merupakan salah satu pilar ekonomi yang signifikan, namun harus menghadapi tantangan global seperti kemajuan teknologi dan persaingan produk impor. Industri tekstil dengan benang sebagai bahan dasar yang sangat berpengaruh terhadap kualitas produk akhir, oleh karena itu pemilihan jenis benang yang tepat berdasarkan kekuatan mekanisnya menjadi sangat penting. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kekuatan mekanis antara benang Cotton CDC (Carded Compact) dan CMC (Combed Compact) dengan menggunakan parameter Reiss Kilometer (RKM), range, dan Coefficient of Variation (CV%). Metode eksperimen dengan pendekatan komparatif diterapkan, menggunakan mesin uji tarik Mesdanlab Autodyn 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa benang CMC memiliki kekuatan tarik yang lebih tinggi dibandingkan benang CDC, meskipun beberapa sampel CMC menunjukkan variasi kekuatan yang lebih besar. Nilai CV% pada benang CMC juga lebih rendah, menandakan keseragaman yang lebih baik. Temuan ini memberikan informasi berharga bagi industri tekstil dalam memilih benang yang sesuai untuk produk berkualitas tinggi dan meningkatkan efisiensi produksi, serta berkontribusi pada daya saing di pasar global.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright (c)
References
Cotton Incorporated. (2024). Yarn Spinning: Fiber Preparation. https://cottonworks.com/en/topics/sourcing-manufacturing/yarn-manufacturing/yarn-preparation/
Diviney, E., & Lillywhite, S. (2009). Travelling textiles A sustainability roadmap of natural fibre garments. May. https://library.bsl.org.au/jspui/bitstream/1/2481/1/BSL_Travelling_Textiles_ GarmentReport.pdf
El-Banna, M., Nassar, M., Negm, M., El-Banna, A., & Pharoun, A. (2020). Comparison between Conventional Ring and Compact Spinning of some Egyptian Cotton Varieties. Journal of the Advances in Agricultural Researches, 25(2), 130–144. https://doi.org/10.21608/jalexu.2020.161760
Hidranto, F. (2024). Angin Segar Industri Tekstil Indonesia. Portal Informasi Indonesia, Indonesia.Go.Id, April. https://indonesia.go.id/kategori/editorial/8147/angin-segar-industri-tekstil-indonesia?lang=1
Kaplan, U. (2021). Evaluation of Air Textured Warp Yarn Samples with TOPSIS method According to Quality Standards. 29–38. https://doi.org/10.33422/3rd.icrbme.2020.11.113
Kiron, M. I. (2023). Determination of Yarn Tensile Strength - Textile Course. https://textilecourse.blogspot.com/2018/03/determination-yarn-tensile-strength.html
Rathore, A. (2022). Yarn Formation Techniques, Major yarn manufacturing techniques and yarn defects. https://www.textileschool.com/122/yarn-formation-spinning/
Shen, D., & Zhang, Y. (2008). Analysis of Factors to Influence Single Yarn Strength CV Value. Modern Applied Science, 2(6), 110–114. https://doi.org/10.5539/mas.v2n6p110